Satu daripada perkara yg membatalkan syahadatain ialah menghalalkan apa yg diharamkan oleh Allah [swt] atau sebaliknya.
“Sesungguhnya yg mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yg tidak beriman kpd ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.” [anNahl:105]
Begitu juga sebesar-besar pembohongan ialah mudah menghalalkan apa yg diharamkan dan mengharamkan apa yg dihalalkan tanpa kajian yg mendalam.
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yg disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram”, utk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yg mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (itu adalah) kesenangan yg sedikit; dan bagi mereka azab yg pedih.” [anNahl:116-117]
Satu lagi drpd perkara yg membatalkan syahadatain ialah engkar ni’mat Tuhan samada yg terang atau yg tersembunyi, sesuatu yg mudah difikir atau yg memerlukan kajian. Kerana segala ni’mat itu adalah datang dari Allah s.w.t.
Bahkan kita mesti beriman bahwa sesuatu bencana yg menimpa kita juga dari Allah s.w.t. , Dialah pemberi ni’mat dan penghalangnya. Bukanlah bidang kuasa manusia di dlm urusan memberi dan menahan rezeki seseorang tetapi hak Allah s.w.t. dgn kehendakNya jua.
“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yg kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menhitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). [Ibrahim:34]
“Dan apa saja nikmat yg ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan itu drpd kamu, tiba-tiba sebahagian drpd kamu mempersekutukan Rabbnya dgn (yg lain), biarlah mereka mengingkari nikmat yg telah Kami berikan kpd mereka; maka bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya). [AnNahl:53-55]
[Batas-batas Iman & Kufr: Utz S.Hawa]
1 comments:
Berwaspadalah sahabat..
Post a Comment